HATI YANG MENGADU
Oleh : Silvi Eka Pratiwi
Hari ini langit terlihat sepi
Seiring dengan sang surya kembali menutup diri
Mengulang waktu untuk menyendiri
Mengais bahagia sebagai pengobat hati
Seiring dengan sang surya kembali menutup diri
Mengulang waktu untuk menyendiri
Mengais bahagia sebagai pengobat hati
Dering waktu kian berlagu
Menyadarkan jiwa berhenti berhalu
Menyimpan kecewa dalam dimensi semu
Membuang air mata di langit kelabu
Menyadarkan jiwa berhenti berhalu
Menyimpan kecewa dalam dimensi semu
Membuang air mata di langit kelabu
Aku tahu bukan hanya kita dalam cerita
Segaris pelita telah datang bersuara
Kau pun terperangkap di lingkar dustanya
Lantas dimana arti setia sesungguhnya
Segaris pelita telah datang bersuara
Kau pun terperangkap di lingkar dustanya
Lantas dimana arti setia sesungguhnya
Mungkin hanya aku yang terbodohi
Termakan bualanmu entah berapa kali
Kau baik meski di lingkup politik hati
Hingga menenggelamkanku di muara kekosongan janji
Termakan bualanmu entah berapa kali
Kau baik meski di lingkup politik hati
Hingga menenggelamkanku di muara kekosongan janji
Sungguh tak adil akan bahagiamu
Karenamu kutersesat di lorong waktu
Terjerat rindu yang tak berujung temu
Kutitipkan aduan kalbuku hanya untukmu
Karenamu kutersesat di lorong waktu
Terjerat rindu yang tak berujung temu
Kutitipkan aduan kalbuku hanya untukmu
(Ponorogo, 28 September 2020)
0 komentar:
Posting Komentar